Tradisi Sekura Kerinci adalah perayaan unik yang wajib disaksikan di Jambi. Festival ini melibatkan topeng dan kostum yang aneh, penuh warna, dan artistik. Ini bukan sekadar hiburan, melainkan ritual sakral. Sekura menjadi ajang pertemuan budaya dan spiritualitas yang kaya makna bagi masyarakat Kerinci.
Sekura biasanya digelar setelah Hari Raya Idulfitri. Ini adalah momen masyarakat bersuka cita. Mereka merayakan kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh. Festival ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga desa di Kerinci.
Para peserta Sekura mengenakan topeng dan kostum mencolok. Topengnya terbuat dari kayu atau labu, diukir dengan detail unik. Kostumnya dibuat dari serat kulit kayu atau dedaunan. Penampilan mereka sangat menarik perhatian.
Ada dua jenis Sekura: Sekura Kacuk dan Sekura Gading. Sekura Kacuk memakai topeng dari kayu. Mereka sering bertingkah lucu dan menghibur. Sedangkan Sekura Gading mengenakan topeng putih, melambangkan kesucian dan kemurnian.
Tradisi Sekura Kerinci ini memiliki makna mendalam. Ia adalah ritual untuk membersihkan diri dari dosa dan nasib buruk. Selain itu, Sekura juga menjadi simbol kesuburan dan kesejahteraan. Doa-doa dipanjatkan untuk panen yang melimpah.
Gerakan para penari Sekura sangat khas. Mereka menari dengan gerakan spontan dan energik. Terkadang, mereka berinteraksi dengan penonton. Tawa dan sorakan riuh memenuhi udara, menambah semarak suasana.
Alat musik tradisional mengiringi tarian Sekura. Ada gong, gendang, dan alat musik tiup. Iramanya yang dinamis membuat kaki tak tahan untuk bergoyang. Musik ini juga berperan dalam menciptakan suasana magis.
Tradisi Sekura Kerinci juga menjadi ajang promosi pariwisata. Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, datang untuk menyaksikannya. Mereka ingin merasakan langsung keunikan budaya Kerinci. Potensi ini sangat besar untuk dikembangkan.
Masyarakat Kerinci sangat bangga dengan tradisi ini. Mereka menjaga dan melestarikannya turun-temurun. Generasi muda diajarkan tentang makna dan tata cara Sekura. Ini memastikan warisan budaya ini tetap hidup.
Pemerintah daerah juga mendukung penuh penyelenggaraan Sekura. Mereka membantu dalam promosi dan fasilitas. Kolaborasi ini penting agar Tradisi Sekura Kerinci semakin dikenal luas. Ia layak menjadi ikon budaya Jambi.