Musim perayaan, seperti bulan Ramadan dan Idulfitri, seringkali identik dengan takjil dan parsel. Namun, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara rutin menemukan Takjil Berbahaya mengandung bahan kimia terlarang seperti boraks dan parsel berisi produk kedaluwarsa. Temuan ini menjadi peringatan keras bagi konsumen.
Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan selama periode Ramadan dan menjelang Idulfitri, BPOM menemukan sejumlah besar sampel pangan yang tidak memenuhi syarat. Beberapa di antaranya adalah Takjil Berbahaya yang dijual di pasar tradisional dan pusat jajanan. Ini menunjukkan masih adanya oknum pedagang yang mengabaikan keamanan pangan demi keuntungan semata.
Zat berbahaya yang paling sering ditemukan dalam Takjil Berbahaya adalah boraks, formalin, serta pewarna tekstil seperti rhodamin B dan methanyl yellow. Penggunaan bahan-bahan ini dilarang dalam pangan karena dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang, bahkan berpotensi memicu kanker.
Selain takjil, BPOM juga menyoroti parsel yang banyak beredar sebagai hadiah. Seringkali, Takjil yang ditemukan dalam parsel adalah produk-produk yang tidak memiliki izin edar atau bahkan sudah kedaluwarsa. Masyarakat diimbau untuk lebih teliti memeriksa isi parsel, terutama tanggal kedaluwarsa dan label izin edar.
Ciri-ciri Takjil Berbahaya yang patut diwaspadai antara lain warna yang terlalu mencolok dan tidak wajar, tekstur yang terlalu kenyal atau renyah secara tidak alami, serta bau yang menyengat. Masyarakat diharapkan menjadi konsumen cerdas dengan menerapkan Cek KLIK: Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa.
BPOM berkomitmen untuk terus mengawal keamanan pangan demi melindungi kesehatan masyarakat, terutama selama momen-momen konsumsi pangan meningkat. Intensifikasi pengawasan akan terus dilakukan di berbagai titik penjualan untuk memastikan Takjil Berbahaya dapat ditekan seminimal mungkin peredarannya.
Masyarakat juga diimbau untuk aktif melaporkan temuan produk yang mencurigakan kepada BPOM melalui kanal-kanal pengaduan resmi. Peran serta publik sangat penting dalam upaya menciptakan keamanan pangan. Dengan demikian, risiko konsumsi Takjil Berbahaya dapat diminimalisir bersama-sama.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !