Monumen Simpang Lima adalah salah satu ikon paling dikenal di Kota Banda Aceh, bukan hanya karena lokasinya yang strategis di pusat kota, tetapi juga karena makna sejarah dan arsitektur yang terkandung di dalamnya. Berdiri kokoh di persimpangan lima ruas jalan utama, monumen ini menjadi titik orientasi penting sekaligus simbol kebangkitan Kota Banda Aceh pasca-tsunami. Menurut data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banda Aceh yang dirilis pada 15 Juni 2025, Monumen Simpang Lima adalah salah satu dari tiga situs bersejarah yang paling banyak dikunjungi wisatawan di kota tersebut.
Secara arsitektur, Monumen Simpang Lima memiliki desain yang mencolok dengan bentuk melingkar dan hiasan yang menggambarkan kekayaan budaya Aceh. Di bagian puncaknya, terdapat patung rencong, senjata tradisional Aceh yang melambangkan keberanian dan perjuangan rakyat Aceh. Selain itu, ada juga ukiran-ukiran kaligrafi Arab yang menambah sentuhan religius dan artistik. Desainnya yang kokoh dan megah mencerminkan semangat ketahanan masyarakat Aceh dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam.
Fungsi Monumen Simpang Lima tidak hanya sebatas penanda geografis. Area di sekitarnya seringkali menjadi pusat kegiatan masyarakat, mulai dari lokasi car free day setiap hari Minggu pagi, tempat berkumpulnya komunitas, hingga event budaya dan keagamaan. Pada malam hari, monumen ini diterangi lampu-lampu indah yang menambah pesonanya, menjadikannya salah satu titik foto favorit bagi wisatawan maupun warga lokal. Beberapa vendor kuliner kaki lima juga sering terlihat berjualan di sekitar area ini pada sore hingga malam hari, menambah kemeriahan suasana.
Sejarah Monumen Simpang Lima sendiri tidak lepas dari pembangunan dan penataan Kota Banda Aceh. Area ini telah menjadi persimpangan penting sejak lama, dan keberadaan monumen ini memperkuat identitas kota. Pasca-tsunami 2004, monumen ini menjadi bagian dari upaya rekonstruksi dan revitalisasi kota, menjadi simbol harapan dan semangat untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan segala makna sejarah, arsitektur, dan perannya dalam kehidupan masyarakat, Monumen Simpang Lima benar-benar adalah ikon Banda Aceh yang tak hanya indah dipandang, tetapi juga sarat akan cerita dan inspirasi.