Indonesia kaya akan warisan budaya yang tak ternilai, dan salah satu permata budaya yang paling memukau adalah Tari Saman dari Aceh. Tarian ini dikenal luas sebagai tarian seribu tangan karena gerakan tepukan tangan yang cepat, serentak, dan penuh energi. Keunikan Tari Saman tidak hanya terletak pada sinkronisasi gerakannya yang luar biasa, tetapi juga pada filosofi mendalam yang terkandung di dalamnya. Tarian ini adalah simbol kekompakan, kerja sama, dan persatuan masyarakat Aceh, khususnya suku Gayo di dataran tinggi Gayo.
Tari Saman dibawakan oleh sekelompok penari pria yang duduk berbaris sejajar. Jumlah penari biasanya ganjil, yaitu 5, 7, atau 9 orang. Mereka mengenakan pakaian tradisional Gayo yang didominasi warna hitam dengan hiasan emas. Yang paling menakjubkan adalah tarian ini dibawakan tanpa iringan alat musik. Irama tarian dihasilkan sepenuhnya dari suara-suara tubuh para penari itu sendiri, seperti tepukan tangan, tepukan dada, tepukan paha, dan jentikan jari. Kekompakan ini membuat tarian terdengar seperti satu kesatuan orkestra yang hidup.
Gerakan dalam Tari Saman memiliki makna yang dalam. Gerakan-gerakan seperti gerut, cetik, dan kirep menggambarkan berbagai aspek kehidupan, mulai dari ajaran agama, etika, hingga kepahlawanan. Seorang penari yang bertindak sebagai pemandu (syeh) memimpin gerakan dan tempo tarian, yang diikuti oleh semua penari lainnya. Perubahan tempo yang tiba-tiba dari lambat menjadi cepat, atau sebaliknya, menjadi salah satu daya tarik utama tarian seribu tangan ini.
Pada sebuah acara kebudayaan di Jakarta pada 20 Mei 2025, seorang budayawan Aceh, Bapak Taufik, menjelaskan bahwa Tari Saman telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia. Pengakuan ini menunjukkan betapa berharganya tarian ini bagi dunia. Tarian seribu tangan ini tidak hanya dipentaskan untuk hiburan, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan religius. Dahulu, tarian ini sering dipentaskan untuk merayakan hari-hari penting dan sebagai media dakwah.
Secara keseluruhan, Tari Saman adalah bukti nyata kekayaan budaya Indonesia. Dengan gerakan yang serentak, irama yang dihasilkan dari tubuh penari, dan makna filosofis yang mendalam, tarian ini berhasil memukau siapa saja yang menyaksikannya. Mengamati Tari Saman adalah seperti melihat sebuah tarian yang terbuat dari ribuan tangan yang bergerak sebagai satu kesatuan, menciptakan harmoni yang tak tertandingi. Keunikan tarian ini adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan oleh generasi penerus bangsa.