Sebuah insiden pengeroyokan terhadap aparat penegak hukum kembali mengguncang, kali ini menimpa beberapa petugas di Aceh Tengah. Peristiwa ini terjadi saat aparat tengah menjalankan tugasnya, dan kini kepolisian setempat tengah bergerak cepat untuk memburu para pelaku yang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan tersebut. Kejadian ini menjadi sorotan serius karena menyangkut keselamatan petugas yang berdedikasi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Insiden pengeroyokan ini terjadi pada malam hari, sekitar pukul 22.30 WIB, di sebuah desa terpencil di Aceh Tengah, pada hari Jumat, 7 Juni 2024. Menurut keterangan dari Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Tengah, AKP Budi Santoso, beberapa anggota kepolisian sedang melakukan patroli rutin di wilayah tersebut. Tiba-tiba, mereka diserang oleh sekelompok orang tak dikenal yang berjumlah sekitar lima hingga tujuh individu. Para pelaku menggunakan benda tumpul dan tangan kosong, menyebabkan beberapa petugas mengalami luka ringan hingga sedang. Salah satu petugas, Bripka Anto, menderita luka memar di kepala dan harus mendapatkan perawatan medis di Puskesmas terdekat.
Pihak kepolisian tidak tinggal diam menghadapi insiden pengeroyokan ini. Tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal dan Intelijen Polres Aceh Tengah segera dibentuk untuk melakukan penyelidikan intensif. Berdasarkan keterangan saksi mata dan bukti-bukti awal yang dikumpulkan di lokasi kejadian, polisi telah mengidentifikasi beberapa terduga pelaku. “Kami telah mengantongi beberapa nama dan akan segera melakukan penangkapan. Tindakan kekerasan terhadap aparat yang sedang bertugas adalah pelanggaran hukum serius dan tidak akan ditolerir,” tegas AKP Budi Santoso saat diwawancarai pada hari Minggu, 9 Juni 2024.
Meskipun motif di balik insiden pengeroyokan ini masih dalam tahap penyelidikan, dugaan sementara mengarah pada upaya penghalangan tugas aparat dalam memberantas praktik ilegal di wilayah tersebut. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan memberikan informasi jika mengetahui keberadaan atau identitas para pelaku, demi terciptanya keamanan bersama. Masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak berwajib untuk memberantas aksi premanisme dan kekerasan.
Kasus insiden pengeroyokan aparat ini menjadi pengingat penting akan risiko yang dihadapi petugas dalam menjalankan tugasnya. Dukungan dari masyarakat dan penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan memastikan keamanan para penegak hukum di masa mendatang.